Skip to main content

Perbandingan Jantan dan Betina dalam ternak ayam hutan

PERANAN SEX RASIO DALAM BUDIDAYA AYAM HUTAN HIJAU (Gallus varius) 
Budidaya ayam hutan
ayam hutan hijau jantan
Untuk memenuhi kebutuhan ayam hutan hijau baik untuk hewan kesayangan ataupun sebagai sumber bibit dalam membuat bekisar, maka sudah waktunya tidak mengandalkan dan menangkap lagi dari hutan, tetapi merupakan hasil dari budidaya, sehingga ancaman terhadap bahaya menuju kelangkaannya dapat dicegah. Banyak masyarakat beranggapan bahwa ayam hutan hijau bersifat monogami, sehingga dalam budidaya tersebut dilakukan dengan perbandingan sex ratio antara jantan dan betina sebesar 1 1.
Padahal di habitat asalnya yaitu hutan, ayam hut an hijau hidup secara berkelompok, setiap suatu daerah keku-asaan seekor pej antan akan diikuti oleh 3 - 5 ekor betina. Selain itu kendala yang umum dijumpai bahwa telur-telur yang dihasilkan dari budidaya ayam hutan mempunyai daya tetas dan fertilitas yang rendah. Berdasarkan kenyataan tersebut, tentunya dalam budidaya ayam hutan hijau, per1u diupayakan semaksimal mungkin penggunaan pejantan agar dijodohkan dengan lebih dari satu ekor betina. Hal ini karena perbandingan antara pejantan dan betina yang semakin banyak akan lebih menguntungkan, terutama untuk penyediaan bibit ayam hutan hijau.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara jantan dan betina yang paling sesuai dari ayam hutan hijau yang dipelihara dalam kandang penangkaran dengan didasarkan atas fertilitas, infertilitas dan daya tetas dari telur yang dihasilkan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu berapakah sex ratio yang paling sesuai dalam budidaya ayam hutan hijau. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai langkah awal budidaya dalam rangka pe-lestarian ayam hutan hijau sebagai satwa liar yang hanya terdapat di Indonesia.
Digunakan 14 ekor ayam hutan dewasa yang terdiri dari 4 ekor jantan dan 10 ekor betina berumur 1.0 - 1.5 tahun. Dari sejumlah tersebut dibagi menjadi 3 ke1ompok sex rasio. Kelompok I dengan sex rasio antara jantan dan betina sebesar 1 : 1, kelompok II dengan sex rasio 1 : 3 dan kelompok III dengan sex rasio 1 : 5. Setiap kandang dilengkapi dengan sarang bertelur, tempat bertengger, tempat pakan dan minum.Alas kandang terdiri dari pasir, sekam dan kapur. Produksi telur dari masing-masing ke1ompok diberi kode dan dicatat, kemudian sesegera mungkin dimasukkan dalam mesin penetas untuk ditetaskan.
Data dari fertilitas, infertilitas dan daya tetas dari masing-masing kelompok dicatat, selanj utnya dihi tung berdasarkan prosentase untuk dibandingkan.
ayam hutan betina
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa fertilitas telur yang dihasilkan dari sex rasio antara jantan dan betina 1 : 1, 1 : 3 dan 1 : 5 masingmasing adalah 88,89%, 84,61% dan 70,59%. Untuk daya tetas berdasarkan jumlah telur yang ditetaska pada sex rasio 1 : 1, 1:3 dan 1 : 5 masing-masing sebesar 77,78%, 69,23% dan 55,88%, sedangkan daya tetas berdasarkan fertilitas telur masing-masing sebesar 87,50%, 81,82% dan 79,17%. Adapun hasil telur yang infertil dengan sex rasio antara jantan dan betina 1 : 1, 1 : 3 dan 1 : 5 masing-masing sebesar 11,11%, 15,38% dan 41,18%.
Dari kenyataan tersebut bahwa dalam budidaya ayam hutan hijau yang dipelihara dalam kandang penangkaran dengan luas areal terbatas, sebaiknya demi terjaminnya telur yang dihasi1kan terhadap fertilitas, daya tetas dan infertilita digunakan perbandingan sex rasio antara jantan dan betina maksimal sebesar 1 : 3.




dari:http://adln.lib.unair.ac.id/print.php?id=gdlhub-gdl-res-2005-setyonoher-162&PHPSESSID=6ec088c6fcf901497d09a3761054e5e8

Comments

Lihat Juga

Dandang Gulo Tembang

Lamun Siro Anggeguru kaki Amiliho manungso kang nyata Ingkang becik martabate Sarta kang wruh ing hukum Kang ngibadah lan kang wirangi Sukur oleh wong kang topo Ingkang wis tumungkul Tan mikir pawehing liyan Iku pantes yen siro guronono kaki Sartane kawruhono Romo Ibu kang luhuring budi Engkang hangukir jiwo lan rogo Kang agung pangurbanani Paring pituduh luhur Rino wengi tansah angesti Mrehrahayuneng putro Lulus kangginayuh Sedoyo ribetrubito Linambaran kanthi sabaring penggalih Tuhu pantes sinembah Kadyasinendhal rasning ati Panyunkeme keng putro sajugo Tumetes deres waspane Tan kawawa jroning kalbu Ngondok-ngondok rasaning galih Alon ngandikaniro Duh angger putraku Sun tompo panyungkemiro Mugo-mugo antuk berkahing moho suci Nggoniro jejodohan Piwelingku aja nganti lali Anggoniro mbangun bale wesmo Runtut atut sakarone Adoh natukar padu Tansah eling sabaring  ati Kuwat nompo panandang Tan gampang amutung

MC Pengajian Bahasa Jawa sederhana

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil 'alamin, wa bihi nasta'iinu 'alaa umuuriddunya waddiin, wash shalatu was salamu 'alaa asyrafil anbiyai wal mursalin, wa 'ala aalihi wa ash-habihi ajma'in, amma ba'du: Nuwun, dumateng paro sesepuh pinisepuh engkang dahat kinabekten, dumateng bapak ibu Takmir Masjid ............... engkang minulyo, sagung jamaah engkang kinurmatan.

Cara Mematangkan memeram buah Sawo agar matang sempurna

Buah sawo adalah buah yang sangat unik, enak dan manis rasanya. Pada dasarnya buah-buahan pada umumnya agar terasa manis dan matang sempurna adalah jika matang ketika masih di pohon. Buah Sawo yang sedang dijemur Lain halnya dengan buah sawo yang harus di peram atau di imbu (Jawa) agar bisa memperoleh rasa manis. Buah Sawo sangat rentan dengan benturan, apabila terjadi benturan maka akan mempengaruhi buah sawo tersebut dan tidak bisa matang dengan sempurna. Cara mudah memeram buah Sawo sebagai berikut :  Pastikan buah sawo sudah tua kemudian dicuci dengan air bersih kulitnya bisa menggunakan kain yang kasar untuk menyikat  Jemur ditempat yang terkena matahari kurang lebih  dua jam Peram dengan kardus bekas atau kertas kertas biar hangat tidak mengembun tunggu 3 hari dan dibuka sudah matang.

Istilah Dalam Dunia KELINCI yang Harus Anda Tahu

DOB: Day of Birth/ tanggal lahir kelinci. BUCK: Kelinci jantan. DOE: Kelinci betina. JUNIOR_Jr: Kelinci anakan. SENIOR_Sr: Kelinci dewasa. SENIOR_BUCK: Kelinci jantan dewasa.

Cakepan Sinom Parijhatho

Tresnoku soyo ngremboko Seng lanang seniman Sing wadhan seniwati Rinabuking roso asih Janji sabar lan ora kesusu , swahe jembar-jembar parine lemu-lemu Mung Siro pepujaning wang Ngetan   bali ngulon opo, opo sedyane kelakon Esemu Ngrerujit ati Orang-aring, kudu eling seng peparing Kang dadi Tembanging lathi Opo iyo, opo tenan, eling-eling wong bebrayan

Pohon Madu atau Dombeya spectabilis honey Tree

Rumah Madu Klanceng Yogyakarta peternak lebah Kulon Progo Yogyakarta- Dombeya Spectabilis dikenal dengan pohon Madu atau Honey tree karena kabarnya pohon ini saat berbunga mampu menyediakan makanan untuk beberapa Koloni lebah.  Dombeya adalah pohon kecil dengan daun maple besar dan kepala-kepala yang lebat dari bunga-bunga putih kecil berwarna merah muda. ciri kusus dari tanaman ini adalah: Bunga Bunganya berwarna lebih terang, Berbunga: November-Januari. Batang dan Daun Batang dari mana tandan bunga menggantung jauh lebih pendek daripada di Pink Ball. Ketiga, dan yang paling penting, daunnya sangat mirip lobang seperti maple, sedangkan di Pink Ball, daunnya bergigi dan berbentuk hati. Daun melingkar lebar, 2-7 cm panjang dan lebar, subscabrous di kedua sisi, dangkal 3-lobed, bergerigi, saraf di bawah puber berkarat; tangkai daun panjang 2-5 cm, berbulu halus. Inflorescence sebuah aksila, cyme memanjang; tangkai panjang 3-7 cm, berbulu halu

Madu Klanceng Kemasan Botol Plastik Rumah Madu Klanceng Yogyakarta

Minuman Kaya akan manfaat.  Madu Klanceng adalah minuman yang dihasilkan dari lebah tanpa sengat yang dikenal dengan Trigona. Karena Lebahnya kecil sehingga mampu menjangkau bunga-bunga yang berukuran kecil sebagai makanan alami dan ini merupakan kesitimewaan dari Madu Klanceng yang berbeda dari Madu jenis lain Walau rasa tidak semanis madu pada umumnya tetapi bagi pecinta Madu pasti sangat faham betul nikmat dan khasiatnya. Cirikhas dari Madu Klanceng ini adalah rasanya yang asem. Rasa asem atau "Kecut" (bahasa jawa) kalau diminum akan terasa sampai ditenggorokan. Asemnya bukan perasan jeruk lhoo juga bukan perasan asem Jawa yang kuecut pooll. Tapi rasa asem dari enzim yang dihasilkan sang lebah Trigona (kata pakarnya) Hem .... ! Berani merasakan sensasi minum Madu Klanceng ? Rumah Madu Klanceng Yogyakarta

CARA MEMINDAHKAN KOLONI KLANCENG LIAR KEDALAM KOTAK BUATAN

Lebah klanceng atau trigona bisa dijumpai dilingkungan sekitar, biasanya sering bersarang dibambu atap rumah dan juga bisa dijumpai dikursi bambo yang biasa di teras-teras rumah. Jenis lebah tersebut belum banyak diketahui manfaatnya hanya kadang jika menemukan sarang lebah kemudian dibuka dan diambil madunya. Sarang yang sudah diambil madunya kemudian dibiarkan begitu saja, ada yang dikembalikan pada tempatnya dan tidak dirawat sehingga sering sarang kemudian di kerubungi semut. klanceng yang sudah dipindah didalam kotak dan digantung diteras rumah Sangat wajar jika madu yang dihasilkan hanya sedikit karena lebahnya pun kecil, akan tetapi kalau penghuni disarang tersebut padat atau keluarga besar tentunya akan menghasilkan madu yang lebih apalagi didukung dengan lokasi sekitar yang penuh dengan makanan lebah.

Cara Budidaya Entok

Ternak itik memiliki peran besar dalam pemenuhan protein hewani. Selain sebagai penghasil telur, itik juga dikenal sebagai penghasil daging. Salah satu itik pedaging yang mulai berkembang dan banyak diminati saat ini adalah jenis itik-entok yang merupakan hasil perkawinan silang itik betina petelur dan entok jantan melalui inseminasi buatan. Budidaya entok untuk penghasil daging mempunyai beberapa keunggulan, yakni pertumbuhannya cepat, mempunyai bobot potong yang lebih besar, rasanya dagingnya tidak amis dan gurih (sebelum atau sesudah dimasak), tekstur daging yang lebih empuk, biaya produksi yang rendah karena entok pemakan segala, serta kadar lemak yang dimiliki rendah yakni hanya 1% pada area dada dan 1,5 % pada area paha. Bandingkan dengan ayam broiler yang mana lemaknya terdiri atas 6,8% pada bagian paha dan 1,3% pada bagian dada. Selain itu, entok memiliki masa pemeliharaan yang relatif pendek yakni sekitar 8 – 10 minggu saja, dimana dalam jangka waktu tersebut e

Identifikasi Jenis Kelamin Betina dan Jantan

Identifikasi Jenis Kelamin Betina dan Jantan Pada Tanaman Kurma dari Biji untuk semua Varietas Dengan metode Pengamatan Pola Sirip Tulang Daun Tanaman Kurma dari Biji Pola 1 (P1) - Betina Pola 2 (P2) - Jantan (Usia Tanaman pada Pengamatan 5 bulan - 1 tahun) Founded by : FITRIANI, ST 10 Mei 2018 (Jalan Poros Tonasa 1 (Quary), Kel. Kassi, Kec. Balocci, Kab. Pangkep, Propinsi Sul-Sel) Indonesia 90662 Quary, 8 November 2018 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Taala dan salam serta shalawat untuk Nabi dan Rasul kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam ,Bahwa segala apa yang ada dilangit dan dibumi serta alam semesta jagad raya ini milik Allah semuanya termasuk ilmu-ilmu yang diajarkan kepada kita melalui Al Quran dan Rasulullah serta melalui hikmah-hikmah yang kita dapatkan dan kita temui dalam kehidupan kita , dan bahwa pengetahuan dan ilmu ini adalah sebagian dari rahasia-rahasia Allah yang