Skip to main content

pembibitan Pala 2

Pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan tanaman buah berupa pohon tinggi asli Indonesia, karena  tanaman ini berasal dari Maluku. Ciri-ciri benih pala yang telah cukup umur untuk dijadikan benih dapat dilihat dari penampilan buah dengan warna kuning kecoklatan dan atau buah sudah menunjukkan adanya tanda-tanda retak (belah), tekstur kulit buah agak kasar, apabila dibelah kelihatan warna fuli merah menyala (kecuali varietas tertentu ada yang berwarna putih), warna biji coklat kehitaman dan mengkilap, dan biji keras.

Tujuan
Untuk mengetahui tentang teknik pembibitan pala secara generatif yang tepat.
Syarat Tumbuh
1.      Iklim
Tanaman pala juga membutuhkan iklim yang panas dengan curah hujan yang tinggi dan agak merata/tidak berubah sepanjang tahun. Suhu udara lingkungan 20-30C, sedangkan curah hujan terbagi secara teratur sepanjang tahun. Tanaman pala tergolong tanaman yang tahan terhadap musim kering selama beberapa bulan.
2.      Tanah
Tanaman pala memerlukan tanah yang subur dan gembur, terutama tanah-tanah  vulkanis, miring atau memiliki pembuangan air yang baik atau drainase yang baik. Tanaman pala akan tumbuh baik pada tanah berstruktur dari pasir bercampur lempung. Makin rendah kandungan liat semakin baik untuk pertumbuhan tanaman pala. Keadaan pH tanah dengan kemasaman sedang sampai netral (pH 5,5-7,0) sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman pala, karena kimia maupun biologi tanah berada pada titik optimum. (Anonymous, 2008).
Pengecambahan dan Persemaian
Biji pala tidak memiliki masa dormansi, namun masa berkecambahnya relatif lama sekitar 1-3 bulan. Oleh karena itu agar biji berdaya kecambah tinggi, biji harus segera disemai atau dikecambahkan atau dibawa dalam keadaan
A.     Tahapan kegiatan kaji widya pengecambahan biji pala adalah sebagai berikut:
  1.  Seleksi buah : dipilih matang petik, dan bebas dari hama penyakit;
  2. Seleksi selaput fuli : dipilih yang tebal, berwarna merah tua, mengkilap dan bebas hama penyakit;
  3. Seleksi biji : berwarna coklat tua, mengkilap, bulat dan besar, bebas hama dan penyakit;
  4. Dikeringanginkan selama 24 jam;
  5. Persiapkan kotak atau tempat pengecambahan dengan media kecambah dari pasir, serbuk gergaji dan serbuk sabut kelapa yang diaduk secara merata;
  6. Untuk mempercepat pengecambahan, tempurung pala diketok/dibelah dengan tidak merusak daging bijinya;
  7. Pengecambahan biji dengan meletakan biji pala dalam bentuk barisan yang teratur (0,50 x 1 cm atau 1 x 1 cm) dengan mata tunas menghadap ke samping;
  8. Selanjutnya ditutup dengan karung goni atau kertas koran untuk menjaga kelembaban;
  9. Pemeliharaan dengan selalu menjaga kelembaban;
  10. Setelah berumur 4 minggu, benih bisa dipindahkan ke polibag.
Tabel 1. Kegiatan Pengamatan
Biji Pala Tanpa Tempurung
Biji Pala Dengan Tempurung

  • Pada minggu ke 3 keluar akar
  • Pada minggu ke 4 tinggi tanaman mencapai 5 cm.
  • Pada minggu ke 6 tinggi tanaman mencapai 9 cm.
  • Pada minggu ke 8 jumlah daun sebanyak 3 daun.
  • Dari 10 biji yang disemai, semuanya tumbuh.

  • Pada minggu ke 5 keluar akar
  • Pada minggu ke 6 tinggi tanaman mencapai 5 cm
  • Pada minggu ke 8 belum mengeluarkan daun.
  • Dari 10 biji disemai, yang tumbuh hanya 6 biji.
Sumber: Data primer tahun 2011 yang diolah. 
Dari hasil demonstrasi cara teknik pembibitan pala pada perlakuan biji pala dengan tempurung pada minggu kelima baru mengeluarkan akar, pada minggu ke enam tinggi tanaman mencapai 5 cm, pada minggu ke 8 belum mengeluarkan daun, dan dari 10 biji pala yang disemaikan ternyata hanya 6 biji yang tumbuh sedangkan pada perlakuan biji pala tanpa tempurung pada minggu ketiga sudah mengeluarkan akar, pada minggu keempat tinggi tanaman mencapai 5 cm, pada minggu keenam tinggi tanaman mencapai 9 cm, pada minggu ke 8 jumlah daun sebanyak 3 daun dan dari 10 biji yang disemai semuanya tumbuh.
Dari hasil perlakuan diatas maka disimpulkan bahwa perlakuan biji pala dengan tempurung hanya (60% tumbuh) sedangkan perlakuan biji pala tanpa tempurung lebih baik (100% tumbuh).

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2008. Pedoman Teknis Budidaya Pala. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan.
__________, 2009. Pedoman Teknis Peningkatan Produksi Dan Produktivitas Pala. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan.
Drazat, 2007. Meraup Laba dari Pala. PT Agromedia Pustaka. Bogor
dari; http://ditjenbun.pertanian.go.id/bbpptpambon/berita-196-pembibitan-pala-.html

Comments

Lihat Juga

Tiga Permasalahan dalam budidaya trigona

Permasalahan dalam budidaya trigona Biroi Ada beberapa permaslahan yang sering dialami banyak pembudidaya trigona atau klanceng. paling tidak ada 3 masalah budidaya Trigona, yaitu Produktifitas rendah, cara mengatasinya adalah dengan rekayasa pakan lebah banyak menanam pakan lebah  yang tepat dan pemilihan jenis trigona atau lebah tanpa sengat.  Penyusutan  Koloni, cara mengatasi adalah dengan pengendalian predator dari lebah dan menyediakan pakan lebah yang cukup. Karena biasanya pembudidaya menempatkan koloni pada satu tempat maka akan mengundang predator seperti semut, lebah, laba-laba katak dan lain-lain.  Hama dan penyakit

Kunci sukses Usaha budidaya trigona lebah tanpa sengat (Trigona Biroi)

  Kunci sukses Usaha budidaya trigona lebah tanpa sengat (Trigona Biroi) Kunci sukses  usaha budidaya lebah tanpa sengat terletak pada penyediaan pakan dan juga pemilihan jenis trigona yang akan dibudidaya. kalau pahan pakan lebah atau vegetasi menckupi dan didukung dengan lebah trigona yang unggul maka akan mendapatkan hasil yang maksimal. Berapa persenkah faktor pakan dan jenis lebah dapat menentukan kesuksesan dalam budidaya trigona atau klanceng? Menurut berbagai sumber pakan dan jenis trigona unggul sebesar 70 % dan lainya adalah usaha sebesar 30 %

Si Pohon Madu atau Dombeya

 Pahon madu atau dombeyanya ini mempunyai beberapa jenis, konon kabarnya pohon madu ini berasal dari Afrika Selatan dan Timur Tropis Dombeya Spectabilis atau Dombeya rotundifolia Kalau sudah berbunga dan besar pohon dombeya ini mampu mencukupi kebutuhan lebah banyak koloni, inilah yang menyebabkan pohon dombeya ini dikenal dengan pohon madu.  Cara berkembang biak Cara perbanyak pohon ini dengan menanam bijinya atau dicangkok bahkan bisa juga dengan sistems stek batang

Dandang Gulo Tembang

Lamun Siro Anggeguru kaki Amiliho manungso kang nyata Ingkang becik martabate Sarta kang wruh ing hukum Kang ngibadah lan kang wirangi Sukur oleh wong kang topo Ingkang wis tumungkul Tan mikir pawehing liyan Iku pantes yen siro guronono kaki Sartane kawruhono Romo Ibu kang luhuring budi Engkang hangukir jiwo lan rogo Kang agung pangurbanani Paring pituduh luhur Rino wengi tansah angesti Mrehrahayuneng putro Lulus kangginayuh Sedoyo ribetrubito Linambaran kanthi sabaring penggalih Tuhu pantes sinembah Kadyasinendhal rasning ati Panyunkeme keng putro sajugo Tumetes deres waspane Tan kawawa jroning kalbu Ngondok-ngondok rasaning galih Alon ngandikaniro Duh angger putraku Sun tompo panyungkemiro Mugo-mugo antuk berkahing moho suci Nggoniro jejodohan Piwelingku aja nganti lali Anggoniro mbangun bale wesmo Runtut atut sakarone Adoh natukar padu Tansah eling sabaring  ati Kuwat nompo panandang Tan gampang amutung

MC JAWA PRASOJO ( SEDERHANA )

Pranotocoro atau MC atau pengacara dalam upacara pernikahan dalam adat Jawa merupakan kunci keseuksesan acara pernikahan tersebut. Dalam upacara pernikahan atau dalam walimahan pernikahan mendengarkan seorang MC yang kadang kita tidak tau maknaya, ada bahasa jawa kawi atau kuno didalamya yang termasuk menggunakan sastra Jawa. Pranotocoro manten ada yang menyebut Dhalang Manten. Dhalang Manten berpenempilan seperti seorang dhalang wayang kulit dan sangat banyak menguasai sastra jawa atau bahasa-bahasa kawi. Untuk menjadi seoarang dhalang manten harus menguasai bahasa jawa atau kromo juga menguasai tembang-tembang jawa atau mocopat. Harus merelakan waktu untuk berlatih dan terus berlatih. Berikut contoh pronotocoro (dirumah penganten Pria ) sederhana yang bisa digunakan untuk pemula. Tentu saja banyak kekurangannya. Assalamualaikum wr.wb Rumentahing pujo hastowo saking Gusti Engkang moho welas Moho Asih mugi tansah kajiwo lan kasariro dening poro rawuh kakung sumawono

MC Pengajian Bahasa Jawa sederhana

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillahi rabbil 'alamin, wa bihi nasta'iinu 'alaa umuuriddunya waddiin, wash shalatu was salamu 'alaa asyrafil anbiyai wal mursalin, wa 'ala aalihi wa ash-habihi ajma'in, amma ba'du: Nuwun, dumateng paro sesepuh pinisepuh engkang dahat kinabekten, dumateng bapak ibu Takmir Masjid ............... engkang minulyo, sagung jamaah engkang kinurmatan.

Markisa Jumbo atau Giant Markisa makanan Lebah markisa spesies Passiflora quadrangularis L dan berasal dari Brazilia, Argentina, Paraguay.

Markisa Jumbo atau disebut dengan Giant Markisa mempunyai ciri fisik yang sangat menonjol yaitu ukurannya yang sangat besar, jika dibandingkan dengan buah markisa biasa markisa jumbo ini 5 kali lipat dari markisa biasa. Menjadi aneh saat menjadi peternak lebah, yang awalnya tidak suka menanam dan tidak suka dengan tanaman bunga kini berbalik arah 90 derajat.  Hobi Budidaya lebah menjadikan hobi yang lain akan muncul. Bunga Markisa bisa dikategorikan tumbuhan yang rajin berbuah, hal demikian untuk menopang serta menambah vegetasi lebah

Gusti Alloh kulo nyuwun ngapuro Astaghfirullohal ‘adzim

Astaghfirullahal adhim3x Inallaha ghafururrohim..Gusti Allah kulo nyuwun ngapuro Gusti Allah kulo nyuwun ngapuroSekathaing dosa kulo Dosa ingkang agung kelawan ingkang alit Boten wonten ingkang saget ngapuro  Boten wonten ingkang saget ngapuro Sanesipun Kang Moho Agung Kang Ngratoni sakathahing poro ratu Iyo iku Alloh asmane Iyo iku Alloh asmane Kang kagungan sifat rohman Sarto ingkang sifat rokhim    Astaghfirullahal adhim3x Inallaha ghafururrohim..

Madu Lebah Hutan Asli dari Hutan Kokap Kulon Progo Yogyakarta

Madu hutan liar adalah merupakan cairan yang di hasilkan oleh jenis lebah hutan ( Apis dorsata ) yang di peroleh pemburu madu di hutan belantara secara langsung pada gerombolan atau koloni Lebah liar. Madu hutan liar merupakan madu yang bersifat alamiah, dalam arti terbebas dari pengaruh pupuk, pestisida dan polusi. Madu hutan liar adalah merupakan cairan yang di hasilkan oleh jenis lebah hutan ( Apis dorsata ) yang di peroleh pemburu madu di hutan belantara secara langsung pada gerombolan atau koloni Lebah liar. Madu hutan liar merupakan madu yang bersifat alamiah, dalam arti terbebas dari pengaruh pupuk, pestisida dan polusi. Madu hutan liar berasal dari jenis lebah liar hutan ( Apis dorsata ) yang jenis lebah ini hingga saat ini belum dapat di ternak. Madu hutan liar i ni sangat aman untuk di konsumsi sebagai suplemen makanan dengan kandungan madu berupa multi mineral, multi vitamin yang berfaedah menjaga kesehatan dan terapi paling mendasar berbagai macam

Ayam White leghorn

Ayam White leghorn