BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangPENDAHULUAN
Budaya wirausaha belum menjadi bagian dari kalangan pelajar, praktisi pendidikan dan masyarakat Indonesia panda umumnya, demikian juga pendidikan wirausaha belum mendapat perhatian yang optimal. Pendidikan wirausaha yang ada baru dalam tahab menyiapkan output yang siap kerja belum menyiapkan output yang siap menjadi wirausahawan.
Orientasi peserta didik setelah lulus kebanyakan adalah mencari pekerjaan atau meninginkan menjadi karyawan, pegawai dan atau pegawai negeri sipil. Persepsi yang ada dalam masyarakat seorang pegawai atau pekerja adalah seorang yang memiliki setatus sosial yang tinggi dihormati dan disegani, apalagi pegawai negeri sipil.
Ada beberapa fakta yang terkait dengan kewirausahaan, antara lain :
1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2010 mencapai 7,14 persen atau 8,3 juta orang dari jumlah angkatan kerja yang berjumlah 116,5juta orang. Pengangguran terbuka adalah orang yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. (http://www.bps.go.id diambil tanggal 22 Maret 2011 pukul 22.30 WIB).
2. Diantara jumlah pengangguran terbuka yang dari lulusan sarjana sebesar 11,92% dan yang lulusan diploma sebesar 12,78%.
3. Jumlah penduduk miskin Indonesia pada Maret 2011 sebesar 31,02 juta orang atau 13,33% (www.bps.go.id diambil tanggal 22 Maret 2011 pukul 2.30 WIB)
4. Jumlah entrepreneur atau wirausahawan di Indonesia masih rendah. Terbukti, dari 231,83 juta jiwa penduduk Indonesia, baru 4,6 juta saja yang berwirausaha. “Jumlah itu masih cukup rendah atau jika diprosentasekan baru 2 persen dari total jumlah penduduk,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Dr Syarief Hasan di Surabaya, Sabtu (13/2/2010). Persentase penduduk Singapura yang berwirausaha mencapai 7 persen, China dan Jepang mencapai 10 persen. Sedangkan yang tertinggi adalah Amerika Serikat sebesar 11,5-12 persen. “Entrepreneurshi” kita masih rendah. ( http://edukasi.kompas.com diambil tgl 22 Maret 2011 pkl 21.00 WIB)
Orientasi dan persepsi diatas harus dirubah menuju ke pengembangan wirausaha karena sudah tidak sesuai dengan tuntutan kehidupan yang komplek dan kompetitif apalagi dengan melihat fakta-fakta diatas.
Solusi dari beberapa fakta diatas adalah peran serta pemerintah dan peran aktif masyarakat dengan menumbuhkan kemandirian yakni dengan wirausaha.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas dalam makalah ini akan membahas sifat-sifat yang harus dimiliki dalam kewirausahaan
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas tujuan penulisan adalah untuk memberikan
penjelasan dan pengertian sifat-sifat yang harus dimiliki dalam kewirausahaan dan sikap wirausaha.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian PEMBAHASAN
1. Pengertian wirausaha
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
2. Pengertian Sifat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sifat adalah :
1. dasar watak (dibawa sejak lahir
2. ciri khas yang ada pada sesuatu
3. keadaan yang menurut kodratnya ada pada sesuatu
Untuk mencapai kualitas manusia wirausaha, seseorang harus memiliki kekuatan sebagai modal. Sedang untuk memiliki modal kekuatan seseorang harus belajar sehingga ia memiliki kemampuan sumberdaya manusia yang terkandung didalam pribadinya. Besar tidaknya sumberdaya manusia sangat bergantung pada kuat tidaknya pribadi manusia itu. Dari dalam pribadi manusia yang kuat , akan tumbuh motivasi dan potensi untuk maju dan berprestasi. Sebaliknya, dari pribadi yang lemah terpancar benih-benih sikap dan pikiran yang kerdil dan picik. Permasalahan maju dan tidaknya kehidupan manusia tergantung pada dirinya sendiri. Oleh karena itu, kita sebagai kaum muda yang sedang belajar seharusnya tidak membiarkan diri kita dikuasai oleh jiwa yang kerdil.
Wasty Soemanto berpendapat bahwa manusia wirausaha adalah manusia yang berkepribadian kuat dan memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki moral tinggi
2. Memiliki sikap mental wirausaha
3. Memiliki kepekaan terhadap lingkungan
4. Memiliki ketrampilan wirausaha
B. sifat –sifat yang harus dimiliki dalam kewirausahaan
sifat –sifat yang harus dimiliki dalam berwirausaha pada prinsipnya adalah sifat atau dasar atau watak manusia sesuai dengan Fitrah manusia sendiri, yakni :
1. Percaya Diri
Karakteristik kematangan seseorang adalah ia tidak tergantung pada orang lain, dia memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi, obyektif dan kritis.Dia tidak begitu saja menyerap pendapat atau opini orang lain, tetapi ia mempertimbangkan secara kritis. Emosionalnya boleh dikatakan sudah stabil, tidak gampang tersinggung dan naik pitam. Juga tingkat sosialnya tinggi, mau menolong orng lain, dan yang paling tinggi ialah kedekatannya dengan khaliq sang pencipta, Allah SWT. Diharapkan wirausahawan seperti ini betul-betul dapat menjalankan usahanya secara mandiri, jujur, dan disenangi oleh semua relasinya.
2. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Orang ini tidak mengutamakan prestise dulu, prestaasi kemudian. Akan tetapi, ia
gandrung pad prestasi baru kemudian setelah berhasil prestisenya akan naik. Anak muda yang selalu memikirkan prestise lebih dulu dan prestasi kemudian, tidak akan mengalami kemajuan. Berbagai motivasi akan muncul dalam bisnis jika kita berusaha menyingkirkan prestise. Kita akan mampu bekerja keras, enerjik, tanpa malu dilihat teman, asal yang kita kerjakan itu pekerjaan halal.
3. Pengambilan resiko
Dalam wirausaha penuh dengan tantangan dan resiko, seperti persaingan, harga turun naik, barang tidak laku dan sebagainya. Namun semua tantangan ini harus dihadapi dengan penuh perhitungan. Jika perhitungan sudah matang, membuat pertimbangan dari segala macam segi, maka berjalanlah terus dengan tidak lupa berlindung kepada-Nya.
4. Kepemimpinan
Kepemimpinan memang ada dalm diri masing-masing individu. Namun sekarang ini, sifat kepemimipinan sudah banyak dipelajari dan dilatih. Ini tergantung kepada masing-masing individu dalam menyesuaikan diri dengan organisasi atau orang yang ia pimpin. Pemimpin yang baik harus mau menerima kritik dari bawahan, ia harus bersifat responsif.
5. Keorisinilan
Orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Yang dimaksud orisinil disini ialah ia tidak hanya mengekor pada orang lain, tetapi memiliki pendapat sendiri, ada ide yang orisinil, ada kemampuan untuk melaksanakan sesuatu. Bobot kreativitas orisinil suatu produk akan tampak sejauh manakah ia berbeda dari apa yang sudah ada sebelumnya. Keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru. Bagi kalangan wirausaha, tingkat kreativitas ini akan sanngat menunjang kemajuan bisnisnya
6. Berorientasi ke masa Depan
Seorang wirausaha haruslah perspektif, mempunyai visi ke depan, apa yang hendak ia lakukan, apa yang ingin ia capai? Sebab sebuah usaha bukan didirikan untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu factor kuntinuitas harus dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan, seorang wirausaha akan menyusun perencanaan dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.
Fadel Muhammad (1992: 138) menyatakan bahwa ada tujuh ciri yang merupakan identitas yang melekat pada diri seorang wirausaha.
a. Kepemimpinan
b. inovasi
c. Cara pengambilan keputusan
d. Sikap tanggap terhadap perubahan
e. bekeerja ekonomis dan efisien
f. Visi masa depan
g. Sikap terhadap resiko
7. Kreativitas
Sifat keorisinilan seorang wirausaha menuntut adanya kreativitas dalam pelaksanaan tugasnya. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsure, data, variable yang sudah ada sebelumnya.
8. Sifat Jujur
Sifat jujur akan membawa kepercayaan kepada rekan usaha dan masyarakat sehingga proses dalam berwirausaha akan mudah mendapat dukungan dari berbagi pihak.sifat jujur juga akan membawa berkah bagi usaha berwirausaha karena sifat yang tidak jujur atau curang akan membawa kecelakaan ( Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang QS Al Muthaffifin ayat 1)
9. Sifat Amanah dan adil
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil ….. (QS.An Nisa 58).
10. Sifat Cerdas
Cerdas atau pintar atau tajam pemikiran. sifat ini sudah dimiliki pada semua orang walaupun kapasitasnya berbeda-beda dan sifat ini dapat dikembangkan atau ditingkatkan. Kecerdasan yang dikenal saat ini ada tiga (kamus Bahasa Indonesia Online http://pusatbahasa.diknas.go.id) yaitu:
1. Cerdas emosional yaitu kecerdasan yang berkenaan dengan hati dan kepedulian antar sesame manusia, makhluk lain dan alam sekitar.
2. Intelektual yaitu kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani,dan pengaktifan manusia intuk berinteraksi secara fungsional dengan orang lain.
3. Spiritual yaitu kecerdasan berkenaan dengan hati dan kepedulian antar sesame manusia makhluk lain dan alam sekitar berdasar keyakinan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Konsep 10 D dari Bygrave
Selanjutnya dapat digambarkan beberapa karakteristik dari wirausahawan yang berhasil memiliki sifat-sifat yang dikenal dengan istilah 10 D (Bygrave, 1994:5)
a) Dream, seorang wirausaha mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
b) Decisiveness, seoorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat. Merekamembuat keputusan secara cepat dengan penuh perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dalam dia mengambil keputusan adalah merupakan factor kunci (key factor) dalam kesuksesan bisnisnya.
c) Doers, begitu wirausaha membuat keputusan maka dia langsung menindak lanjutinya.
d) Determination, seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggungjawabnya tinggi dan tidak mau menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan yang tidak mungkin diatasi.
e) Dedication, Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang ia mengorbankan hubunngan kekeluargaann, melupakan hubungan keluarganya untuk sementara. Semua kegiatannya dipusatkan semata-mata untuk bisnisnya.
f) Devotion, berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaann dan produk yang dihasilkannya. Hal ini yang mendorong ia mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk yang ditawarkan nya.
g) Details, Seorang wirausaha sangat memperhatikan factor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan factor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
h) Destiny, Seorang wirausaha bertanggungjawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas tidak mau tergantung pada orang lain.
i) Dollars, Wirausaha tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika mereka sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat llaba/bonus/hadiah.
Distribute, Seorang wirausaha bersedia mendistribusikanan kepemilikan bisnisnya terhadap oaring-orang kepercayaannya
BAB III
PENUTUP
Seorang wirausahawan adalah seorang yang mampu melihat ke depan,
berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai
alternative masalah dan pemecahannya. Kemandirian merupakan sifat mutlak
yang harus dimiliki oleh wirausahawan dalam memenuhi kebutuhan usahanya
secara realistis. Sifat-sifat yang ada dimakalah adalah sifat dasar
manusia yang harus dikembangkan dan selalu dipertahankan agar dalam
berwirausaha mendapatkan kesuksesan dan keberkahan. PENUTUP
Akhirnya marilah kita merujuk ayat Al Qur’an :
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar Ra’du ayat 11)
Demikian makalah ini kami sajikan, semoga dapat bermanfaat. Kritik dan saran demi kesempurnaan makalah sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Alma Buchari, Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta 2002
Hantoro Sirod, Kiat Sukses Berwirausaha, AdiCita
Soemanto, Wasty. 1989. Pendidikan Wiraswasta. Jakarta: Bina Aksara
A.Khoerussalim Ikhs, To Be The Moslems Entrepreneur, Pustaka Al Kautsar Jakarta 2005
Muhammad Bin Sarrar, Tanngga menuju Sukses, At Tibyan solo
Comments
Post a Comment